7 Puisi tentang Museum Bank Indonesia
![]() |
Picture by: Elvera Zhunda |
1. Jejak Sejarah di Kota Tua
Di antara tembok tua nan bisu,
terpatri kisah uang dan waktu.
Gedung megah berbalut sejarah,
menggema cerita bangsa yang gagah.
Di ruang sunyi berbalut layar,
tersaji kisah ekonomi yang mengalir sabar.
Dari De Javasche Bank hingga Bank Indonesia,
menjadi saksi perjalanan negara merdeka.
2. Mata Uang yang Bercerita
Selembar kertas, sepotong logam,
bukan sekadar alat tukar, tapi catatan zaman.
Dari kerajaan, penjajahan, hingga kemerdekaan,
semuanya hidup dalam ruang pameran.
Numismatika menjadi saksi,
bahwa nilai bukan hanya di angka yang pasti.
Namun dalam narasi yang tak lekang waktu,
tentang bangsa yang terus bertumbuh dan bersatu.
3. Gedung Lama, Ruh Baru
Gedung tua berdiri teguh,
di sudut Kota Tua yang penuh peluh.
Dulu tempat transaksi bernuansa kolonial,
kini ruang edukasi berjiwa nasional.
Revitalisasi bukan sekadar riasan,
melainkan penghormatan terhadap perjuangan.
Kini museum ini bersuara,
mengajak generasi muda mengenal negara.
4. Multimedia dalam Memori
Tak hanya lukisan atau patung sunyi,
tapi layar interaktif yang berbicara sendiri.
Televisi plasma dan diorama bernyanyi,
menghidupkan masa lalu dalam sekejap hati.
Kebijakan ekonomi yang pernah hadir,
ditampilkan jujur tanpa harus kabur.
Sejarah tak dilupakan,
karena museum ini menjaganya dalam ingatan.
5. Pintu Besar Utara Nomor Tiga
Di balik gerbang tua yang kokoh berdiri,
bersemayam museum yang penuh arti.
Alamatnya mudah, tapi maknanya dalam,
menyimpan harta sejarah yang takkan tenggelam.
Dari Rawamangun hingga bandara,
semua arah menuju tempat yang sama.
Tempat belajar, tempat mengenang,
tempat sejarah terus berkembang.
6. Museum yang Bersahabat
Kala pandemi melanda negeri,
museum ini tak berhenti berbagi.
Dengan layar virtual sebagai jendela,
menyapa pengunjung dari berbagai sela.
Penghargaan pun datang menyapa,
atas semangat yang tak mudah padam begitu saja.
Sebuah museum bukan sekadar tempat,
tapi jembatan antara masa lalu dan harapan yang kuat.
7. Bank Indonesia dalam Bingkai Bangsa
Perjalanan dimulai dari tahun lima tiga,
saat Bank Indonesia berdiri dengan tekad membara.
Museum ini pun hadir membawa cerita,
tentang rupiah, krisis, dan langkah bijaksana.
Kini sejarah disajikan tak lagi kaku,
dengan sentuhan teknologi yang membuat terpaku.
Siapa pun yang datang akan paham,
bahwa ekonomi dan sejarah saling bersalam.
Posting Komentar