Ingin Mulai Menulis? Ini Langkah Awalnya!
Menulis seringkali terdengar seperti kegiatan yang sulit untuk dimulai. Banyak orang bermimpi menjadi penulis, tetapi terhenti pada pertanyaan sederhana: harus mulai dari mana? Apakah menulis harus dimulai dengan ide yang besar? Atau cukup duduk dan mulai menuliskan kata pertama?
Bagi siapa pun yang ingin mulai menulis, penting untuk memahami bahwa perjalanan ini bukan hanya soal bakat, melainkan juga soal kebiasaan dan keberanian. Artikel ini akan mengulas langkah-langkah awal yang bisa dijadikan pegangan bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia kepenulisan.
1. Menemukan Alasan Menulis
Setiap penulis besar memiliki alasan di balik karya-karyanya. Beberapa menulis untuk menyampaikan pesan, sebagian lainnya untuk menyuarakan opini, menghibur, atau bahkan menyembuhkan luka batin.
Sebelum menulis kalimat pertama, cobalah bertanya kepada diri sendiri: untuk apa menulis? Apakah ingin berbagi pengalaman? Menyampaikan gagasan? Atau sekadar menyalurkan hobi? Jawaban atas pertanyaan ini akan menjadi fondasi yang kuat dalam membangun kebiasaan menulis yang konsisten.
Alasan yang kuat akan menjadi bahan bakar saat semangat menurun. Dengan alasan yang jelas, setiap paragraf yang ditulis akan terasa lebih bermakna dan mengalir dengan alami.
2. Tentukan Topik yang Dikuasai atau Disukai
Langkah selanjutnya adalah memilih topik yang paling dikuasai atau paling disukai. Tidak perlu memaksakan diri menulis tentang hal-hal yang terdengar rumit atau sedang tren. Justru menulis dari hal-hal yang dekat dan dipahami akan memudahkan proses menulis.
Misalnya, seseorang yang menyukai berkebun bisa menulis tentang tips merawat tanaman hias. Atau yang hobi memasak bisa membagikan resep andalan dan cerita di baliknya. Menulis dari pengalaman pribadi akan memberikan warna pada tulisan dan membuat pembaca merasa lebih dekat.
Topik yang dikenal baik akan membuat proses menulis terasa seperti bercerita, bukan seperti mengerjakan tugas.
3. Buat Jadwal Menulis yang Konsisten
Konsistensi adalah kunci utama dalam membentuk kebiasaan menulis. Menulislah secara teratur, meskipun hanya 15 menit sehari. Jangan menunggu inspirasi datang. Inspirasi sering kali muncul justru ketika sedang menulis.
Buat jadwal khusus untuk menulis dan patuhi jadwal tersebut seperti janji kepada diri sendiri. Tidak perlu memaksa diri untuk langsung menghasilkan tulisan yang sempurna. Fokuslah pada proses dan nikmati setiap kalimat yang tercipta.
Menulis setiap hari, meskipun hanya sedikit, akan melatih kepekaan bahasa, memperkaya kosa kata, dan mempercepat proses menemukan gaya penulisan pribadi.
4. Jangan Takut pada Tulisan yang Buruk
Salah satu hambatan terbesar bagi penulis pemula adalah rasa takut terhadap tulisan yang dianggap jelek. Banyak orang berhenti menulis hanya karena merasa tulisannya tidak cukup baik.
Padahal, setiap penulis hebat pun pernah menulis dengan canggung. Tulisan yang buruk adalah bagian dari proses belajar. Bahkan tulisan yang terlihat tidak rapi pun tetap memiliki nilai jika ditulis dengan jujur.
Lepaskan beban harus langsung sempurna. Tugas pertama adalah menuangkan ide. Setelahnya, barulah bisa diedit, diperbaiki, dan dipoles. Tidak ada tulisan yang langsung jadi. Semua tulisan yang baik adalah hasil dari proses menulis dan menulis ulang.
5. Manfaatkan Buku Catatan atau Aplikasi Penulisan
Inspirasi bisa datang kapan saja, bahkan saat sedang tidak berada di depan komputer. Oleh karena itu, penting memiliki buku catatan atau aplikasi catatan di gawai untuk mencatat ide-ide kecil yang muncul.
Tulis potongan kalimat, frasa, atau bahkan emosi yang sedang dirasakan. Suatu hari, catatan kecil itu bisa menjadi paragraf pembuka yang kuat untuk sebuah tulisan panjang.
Teknologi juga bisa menjadi sahabat dalam menulis. Gunakan aplikasi penulisan sederhana yang memudahkan untuk fokus tanpa gangguan. Beberapa aplikasi bahkan memiliki fitur penghitung kata dan pengingat waktu menulis.
6. Baca dan Pelajari Gaya Penulisan Penulis Lain
Menjadi penulis yang baik juga berarti menjadi pembaca yang aktif. Membaca karya-karya dari penulis lain akan membantu memperluas sudut pandang dan mempelajari berbagai gaya penulisan.
Pilih bacaan yang sesuai minat, baik itu cerpen, novel, artikel, atau esai. Perhatikan bagaimana penulis menyusun paragraf, membangun alur, atau memilih kata. Bukan untuk meniru, tetapi untuk memahami keragaman dalam dunia tulis-menulis.
Setelah banyak membaca, perlahan-lahan gaya penulisan pribadi akan terbentuk dengan sendirinya.
7. Ikuti Komunitas Menulis
Menulis tidak selalu harus dilakukan sendirian. Bergabung dengan komunitas menulis bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk berbagi semangat dan saling memotivasi. Banyak komunitas menulis yang aktif di media sosial atau bahkan memiliki pertemuan rutin secara daring.
Dalam komunitas, bisa saling memberikan umpan balik, bertukar pengalaman, atau mengikuti tantangan menulis bersama. Dukungan dari sesama penulis akan membuat proses menulis terasa lebih ringan dan penuh warna.
Komunitas juga bisa menjadi tempat belajar, karena seringkali menghadirkan diskusi dan pelatihan yang memperkaya keterampilan menulis.
8. Jangan Malu untuk Mempublikasikan Tulisan
Setelah memiliki beberapa tulisan, cobalah untuk mulai mempublikasikannya. Tidak harus langsung di media besar, bisa dimulai dari blog pribadi, platform menulis daring, atau media sosial.
Membagikan tulisan adalah bentuk keberanian yang luar biasa. Dari sanalah bisa mendapatkan tanggapan pembaca yang bisa menjadi bahan evaluasi dan motivasi untuk terus berkembang.
Meskipun kritik bisa terasa menyakitkan, jadikan itu sebagai bahan pembelajaran. Dan jangan lupa, satu tulisan bisa memberikan dampak besar bagi seseorang yang membacanya.
9. Tetapkan Target Jangka Pendek dan Panjang
Supaya proses menulis terasa lebih terarah, buatlah target yang jelas. Misalnya, target jangka pendek adalah menulis satu artikel setiap minggu. Sedangkan target jangka panjang bisa berupa menerbitkan kumpulan cerpen atau menulis novel.
Target akan membantu memantau perkembangan dan menjaga semangat tetap menyala. Catat setiap pencapaian kecil dan rayakan keberhasilan sekecil apa pun. Setiap langkah adalah bagian penting dari perjalanan menjadi penulis.
Dengan target, proses menulis tidak lagi hanya menjadi kebiasaan, tetapi juga menjadi perjalanan dengan tujuan yang jelas.
10. Terus Belajar dan Berkembang
Dunia penulisan terus berkembang. Oleh karena itu, penting untuk terus belajar dan memperbarui pengetahuan. Ikuti pelatihan, baca buku-buku penulisan, atau dengarkan podcast yang membahas tentang dunia menulis.
Ilmu baru akan membuka perspektif dan membantu memperkaya karya. Jangan pernah merasa cukup atau berhenti belajar. Dunia kepenulisan adalah dunia tanpa batas, selalu ada hal baru yang bisa digali dan ditulis.
Kemampuan menulis akan terus tumbuh seiring bertambahnya pengalaman dan wawasan. Semakin sering menulis, semakin tajam pula intuisi dalam merangkai kata.
Jadikan Menulis sebagai Bagian dari Identitas
Menulis bukan sekadar aktivitas, tetapi bisa menjadi bagian dari identitas. Seperti halnya berbicara, menulis juga merupakan cara untuk berkomunikasi dengan dunia. Setiap tulisan mencerminkan cara berpikir, merasakan, dan memahami dunia.
Bagi siapa pun yang ingin menjadikan menulis sebagai bagian dari kehidupan, langkah awal bukanlah tentang seberapa hebat menulis, tetapi seberapa berani memulai.
Langkah pertama memang terasa berat, tetapi begitu dilakukan, satu kata bisa mengalir menjadi kalimat, paragraf, hingga akhirnya membentuk sebuah karya.(*)
Posting Komentar